Kemerdekaan
tentu banyak sekali definisinya, merujuk pada KBBI kata merdeka berarti bebas,
berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, lalu
kemudian kata merdeka diimbuhi dengan ke-an menjadi kemerdekaan yang artinya
keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi), jika
ditelisik lebih jauh makna kata merdeka adalah sebuah kebebasan untuk mengatur
segala sesuatu hal tanpa saling menindas dan tanpa saling ketergantungan.
Berbicara tentang kemerdekaan Indonesia, negara yang
memproklamirkan diri merdeka tanggal 17 agustus 1945 silam masihlah sangat jauh
dari kata merdeka yang kita coba definisikan diawal tadi, Indonesia dengan
keragaman sumber daya manusia, berlimpahnya sumber daya alam masih saja belum
mampu untuk memerdekakan diri sendiri.
Ah, aku tak bisa hidup tanpamu.
Banyak dari kita sudah sering sekali mendengar kalimat tersebut,
bahkan kalimat tersebut sudah bisa diucapkan anak-anak kecil yang masih ingusnya pun
dibantu dibersihkan oleh orangtuanya, apalagi dari kawula muda yang sedang “mabok”
cinta, dianggap kalimat itu sakral untuk terus menjalin sebuah hubungan, entah hubungan itu
halal atau haram.
Ah, aku tak bisa hidup tanpamu.
Dimana kamu letakkan Rabbmu jika kau mengatakan seperti itu kepada manusia, kamu lucu. Hal
ini bisa saja menjadi sebuah kemusyrikan yang besar, hati-hati Rabbmu murka.
Ah, aku tak bisa hidup tanpamu.
Seolah dunia ini hanya milik mereka yang sedang gelisah, gundah gulana, galau dan lain
semacamnya, jangan lebay, hidupmu terlalu kasihan jika hanya di jalani dengan kegalauan,
apalagi kegalauan masalah perasaan kepada manusia lain.
Ah, aku tak bisa hidup tanpamu ya Rabb,itulah kalimat
yang tepat untuk di serukan kepada seluruh manusia.
Gedung Utama Pondok Pesantren Al-Mujahidin Balikpapan
Bismillahirrahmannirrahim ..
Aku sekarang hidup dipesantren, menjalani kisah hidup menjadi santri yang berjenjang pendidikan SMA, makanan yang sehat selalu tersedia, walau sangat sederhana namun menyehatkan, sholat 5 waktu yang tidak pernah ketinggalan walau terkadang malas melaksanakannya, sahabat banyak untuk teman berbagi, para guru yang tak pernah bosannya membimbing diriku agar kelak aku menjadi orang yang bermanfaat bagi semua, mengaji yang awalnya seperti membaca terbata – bata sekarang alhamdullillah mulai membaik, mandi yang selalu antrian jika tidak mandi sebelum solat subuh sudah sering kualami, extrakurikuler yang tak pernah akan kutinggalkan membuat aku orang yang akan mengerti sebuah arti tanggung jawab, menjadi pemimpin dikelas menjadi langkah awal buat meniti karirku masa depan .
Awal 10 Juli 2011 merupakan awal diriku memulai hidup menjadi santri yang akan mengikuti semua peraturan yang telah dibuat oleh pondok pesantren, wajah – wajah baru teman yang akan menemani hidupku selama di pondok, awalnya aku susah menghafal nama nama teman baruku, karena nama mereka asing bagiku, seiring berjalannya waktu alhamdullillah sekarang aku sudah mulai menghafal nama mereka semua, dihari pertama masuk asrama rasa sedih bercampur senang hinggap dihatiku, sedihnya di tinggalkan oleh orang tua, senangnya dapat bertemu banyak saudara baru, SERU itulah kata awal untuk menggambarkan keadaan dikamar 10 Utsman Bin Affan, masalah mandinya cukup mengagetkanku, betapa tidak, karena kamar mandinya kecil saja dan tempat airnya sama – sama dibuat memanjang, terus toiletnya juga kecil, airnya juga pada saat itu sering terasa bau bau besi berkarat, karena airnya merupakan air sumur bor, namun sekarang alhamdullillah airnya sudah sangat jernih, karena pesantren membeli alat penyaring air, semacam filter air, begitulah intinya.